...Awal Bicara Bismillah, Kuatur Semula Langkah... **Dulunya 'Diari Lusuh Shahriza Mahmud'** ..Bila Terlalu Banyak Perkara, Akhirnya Tiada Perkara..
Wednesday, July 29, 2009
~PETAI Oh Petai : Advice From UKM Medical Doctor ~
Little did you know...... after reading THIS, you'll NEVER look at petai in the same way again!
Petai contains three natural sugars -sucrose, fructose and glucose. Combined with fiber, petai gives an instant, sustained and substantial boost of energy. Research has proved that just two servings of petai provide enough energy for a strenuous 90-minute wor kout. No wonder petai is the number one fruit with the world's leading athletes. But energy isn't the only way petai can help us keep fit. It can also help overcome or prevent a substantial number of illnesses and conditions, making it a must to add to our daily diet.
Depression:
According to a recent survey undertaken by MIND among people suffering from depression, many felt much better after eating petai. This is because petai contain tryptophan, a type of protein that the body converts into serotonin, known to make you relax, improve your mood and generally make you feel happier.
PMS(premenstrual syndrome):
Forget the pills - eat petai. The vitamin B6 it contains regulates blood glucose levels, which can affect your mood.
Anaemia:
High in iron, petai can stimulate the production of haemoglobin in the blood and so helps in cases of anaemia.
Blood Pressure:
This unique tropical fruit is extremely high in potassium yet low in salt, making it perfect to beat blood pressure. So much so, the US Food and Drug Administration has just allowed the petai industry to make official claims for the fruit's ability to reduce the risk of blood pressure and stroke.
Brain Power :
200 = students at a Twickenham (Middlesex) school were helped through their exams this year by eating petai at breakfast, break, and lunch in a bid to boost their brain power. Research has shown that the potassium-packed fruit can assist learning by making pupils more alert.
Constipation:
High in fiber, including petai in the diet can help restore normal bowel action, helping to overcome the problem without resorting to laxatives.
Hangovers:
One of the quickest ways of curing a hangover is to make a petai milkshake, sweetened with honey. The petai calms the stomach and, with the help of the honey, builds up depleted blood sugar levels, while the milk soothes and re-hydrates your system.
Heartburn:
Petai has a natural antacid effect in the body, so if you suffer from heartburn, try eating petai for soothing relief.
Morning Sickness :
Snacking on petai between meals helps to keep blood sugar levels up and avoid morning sickness.
Mosquito bites :
Before reaching for the insect bite cream, try rubbing the affected area with the inside of the petai skin. Many people find it amazingly successful at reducing swelling and irritation.
Nerves:
Petai is high in B vitamins that help calm the nervous system.
Overweight:
Studies at the Institute of Psychology in Austria found pressure at work leads to gorging on comfort food like chocolate and crisps. Looking at 5,000 hospital patients, researchers found the most obese were more likely to be in high-pressure jobs. The report concluded that, to avoid panic-induced food cravings, we need to control our blood sugar levels by snacking on high carbohydrate foods every two hours to keep levels steady.
Ulcers:
Petai is used as the dietary food against intestinal disorders because of its soft texture and smoothness. It is the only raw fruit that can be eaten without distress in over-chronicler cases. It also neutralizes over-acidity and reduces irritation by coating the lining of the stomach.
Temperature control :
Many other cultures see petai as a 'cooling' fruit that can lower both the physical and emotional temperature of expectant mothers. In Holland, for example, pregnant women eat petai to ensure their baby is born with a cool temperature.
Seasonal Affective Disorder (SAD) :
Petai can help SAD sufferers because they contain the natural mood enhancer, tryptophan.
Smoking:
Petai can also help people trying to give up smoking. The B6, B12 they contain, as well as the potassium and magnesium found in them, help the body recover from the effects of nicotine withdrawal.
Stress:
Potassium is a vital mineral, which helps normalize the heartbeat, sends oxygen to the brain and regulates your body's water balance. When we are stressed, our metabolic rate rises, thereby reducing our potassium levels. These can be rebalanced with the help of a high-potassium petai snack.
Strokes:
According to research in 'The New England Journal of Medicine, ' eating petai as part of a regular diet can cut the risk of death by strokes by as much as 40%'.
Warts:
Those keen on natural alternatives swear that if you want to kill off a wart, take a piece of petai and place it on the wart. Carefully hold the petai in place with a plaster or surgical tape!
So, as you can see, petai really is a natural remedy for many ills. When you compare it to an apple, it has four times the protein, twice the carbohydrates, three times the phosphorus, five times the vitamin A and iron, and twice the other vitamins and minerals. It is also rich in potassium and is one of the best value foods around.. So maybe its time to change that well-known phrase so that we say, 'A Petai a day keeps the doctor away'.
**Thanks to Amie Syarifuddin who forwarded this article to me!
Sunday, July 26, 2009
~ Pertolongan Pertama Mangsa Stroke ~
Pertolongan Pertama Mangsa Stroke dengan cara mengeluarkan darah di setiap hujung jari tangan dan hujung daun telinga.
Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan STROKE. Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita, juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun.
Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT yang dapat berhasil 100%.
Sebagaimana diketahui, orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.
Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang.
Si penderita harus tetap berada di tempat asal di mana ia terjatuh
( misalnya: di bilik mandi, bilik tidur, atau di mana saja ).
JANGAN DIPINDAHKAN!
Dengan memindahkan si penderita dari tempat asal akan mempercepat perpecahan pembuluh darah halus di otak.
Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.
Untuk yang terbaik gunakan JARUM SUNTIK, namun apabila tidak ada, maka JARUM JAHIT / JARUM PENITI dapat diguna dengan terlebih dahulu disterilkan dengan cara dibakar di atas api.
Sejurus setelah jarum disterilkan, lakukan PENUSUKAN pada 10 HUJUNG JARI TANGAN.
Titik penusukan kira-kira 1cm dari hujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk 1 kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan 1 titis darah.
Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipicit apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam jangka masa kira-kira 10 minit, si penderita akan segera sedar kembali.
Bila mulut si penderita tampak mencong / tidak normal, maka KEDUA DAUN TELINGA si penderita HARUS DITARIK-TARIK sampai berwarna kemerah-merahan.
Setelah itu, lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing HUJUNG BAWAH DAUN TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 titis dari setiap hujung daun telinga. Dengan demikian dalam beberapa minit bentuk mulut si penderita akan kembali normal.
Setelah keadaan si penderita stabil, maka bawalah si penderita dengan berhati-hati ke doktor atau hospital terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sebagai salah satu cara beramal bakti, sebaiknya e-mail ini disebarkan kepada teman-teman, keluarga dan saudara-mara serta masyarakat, sebab serangan stroke ini boleh berlaku ke atas sesiapa saja, di mana saja dan pada bila-bila masa saja.
P.S:
Tips dari kiriman rantaian email. Semoga bakal berguna buat kita.
Terima kasih.
~ TIADA KATA SECANTIK BAHASA, TIADA NAMA SECANTIK JASA, YASMIN AHMAD ~
Apa lagi yang perlu dibicara,
bila tiada lagi kata yang sempurna,
longlai bibir ini menceritakan segala..
Hanya getaran yang terlalu hampir dengan kolam mata yang tak tahu apa-apa.. Sinarannya spontan dari pancaran hati ke minda yang menyatakan rasa kasih dan tersentak dengan pemergian demi pemergian yang semakin meresahkan dan menyedarkan..
Ya Allah,
rahsiaMU tiada siapa yang tahu..
Hanya doa mampu kutitip,
agar Kau pelihara rohnya.
Tempatkanlah dia di sisi yang terbaik.
Amin...
Shahriza Mahmud
26 July 2009
12:28
Wednesday, July 15, 2009
Am I Looking Better? ;)
Pucat tapi tetap bersemangat untuk sembuh, kemudian berjalan, berlari dan menyelam! ;) InsyaAllah dengan izinnya dalam waktu terdekat, Riza akan berlari lebih pantas dari biasa!
Boleh kan? Hehe!
Labels:
Landak Laut,
NGOMELaku
Monday, July 13, 2009
Aduhai Landak, Aduhai Gatal, Miang!!
ISNIN: 13 Julai, 2009.
Seawal jam 5.30am aku dikejutkan lagi oleh misi yang saban pagi datang menyuntik antibiotik ke dalam urat lengan kananku. Setelah semuanya selesai, aku mencapai tongkat yang menjadi pembantu peribadiku sejak kejadian tempohari. Ternyata ada penyakit baru yang timbul, mungkin kesan dari suntikan bisa landak laut ( sea urchin ) yang memangsakan aku pada 1 Julai yang lalu. Sebelum ini kusangkakan 30hb. Jun. Rupanya kiraannku tersilap sehari. Mungkin kerana tidak mahu berfikir panjang lantaran kesakitan yang kualami.
Kulihat kaki yang semakin surut bengkaknya kini membengkak semula! Patut lah sewaktu berdiri terasa berat semacam. Aku tidak faham. Hari ini seharusnya semua bengkak akan surut dan aku akan dibenarkan pulang..
Aku berbaring di atas katil sambil membelek kakiku dan berfikir di mana silapnya. Aku mengambil tisu basah dan mencuci muka dan terlihat di dadaku ada bintik-bintik merah. Lantas kuperiksa ke seluruh tubuh. Adus! Alahan apa pulak ni? Seluruh tubuh ada bintik-bintik merah kecuali tangan dan paras lutut ke bawah kaki kanan.
Semalam, aku mula terasa miang yang amat sangat di dalam kaki kiri yang membengkak dek kerana bisa landak laut itu. Walau kutahan namun akhirnya aku tewas setelah gatal-gatal itu tidak mahu hilang walau misi telah memberikan pil untuk menghilangkan rasa perit itu. Katanya aku sepatutnya mengantuk. Namun itu tidak langsung terjadi. Aku akhirnya terpaksa menggaru dan menggaru sehingga merah seluruh kaki.
Apabila doktor datang, macam2 persoalan timbul. Semua tidak menyangka bengkak itu akan datang lagi. Doktor lantas menukar antibiotik lain dan memberikan ubat alahan.
Menjelang SELASA, 14 Julai:
Malam hari 13 Julai hingga awal pagi 14 Julai, gatal dan miang di bahagian dalam kaki menjadi-jadi. Ubat yang sama diberikan untuk menghilangkan gatal. Again! Mengantuk tidak, gatal masih menyerang! Sehingga jam 3.30 pagi aku cuba untuk melawan nafsu untuk menggaru. Aku tewas lagi! Namun kali ini, aku gunakan selimut untuk menggaru bahagian kaki yang sedia merah dan gatal. Aku selang seli dengan menyapu air penawar yang dibawa ayah dan emak.
Akhirnya aku tertidur. Mungkin baru nak terlelap, jam 4.3o pagi misi datang lagi memeriksa tekanan darah. Jam 5.30 seperti biasa, masuk antibiotik lagi. Hemm.. Tak rehat juga.. Lepas tu, cleaner masuk, lepas tu breakfast sampai, lepas tu doktor datang, lepas tu nurse masuk, lepas tu dan lepas tu dan lepas tu.. hehe..
Baru sekejap tadi dalam jam 1pm masuk antibiotik lagi.. Kaki masih terasa berat dan miang tapi masih menahan. Bila bangun untuk cuba berlatih berjalan menggunakan tongkat, terasa kaki berat semula kerana darah dan bengkak turun semula kekaki. Bila lepak atas katil dengan kaki di atas bantal, ianya akan susut.
Fuh! Kalau macam ni, bila boleh berjalan dengan selesa? Aku terima takdir ini dengan redha, aku harus menunggu walau sampai bila-bila. Aku mendapat kurniaan terbesar kerana bukan semua orang boleh melewati pengalaman sebegini.. Alhamdulillah.. InsyaAllah akan aku lebih berhati-hati di lain kali dan kiranya ada yang tercedera, aku boleh berkongsi pengalaman bersama!
Doktor yang datang pagi tadi kata, bengkak dan gatal akan datang dan pergi dan ianya mungkin akan berterusan sampai... err...sampai... sampai bila?? Tiada kata pasti!
Adus! Gatal lah pulak rashes ni.. Nak garu jap!! ;)
Hemmmmmmmmmmmmmmmm...................................................................................
Seawal jam 5.30am aku dikejutkan lagi oleh misi yang saban pagi datang menyuntik antibiotik ke dalam urat lengan kananku. Setelah semuanya selesai, aku mencapai tongkat yang menjadi pembantu peribadiku sejak kejadian tempohari. Ternyata ada penyakit baru yang timbul, mungkin kesan dari suntikan bisa landak laut ( sea urchin ) yang memangsakan aku pada 1 Julai yang lalu. Sebelum ini kusangkakan 30hb. Jun. Rupanya kiraannku tersilap sehari. Mungkin kerana tidak mahu berfikir panjang lantaran kesakitan yang kualami.
Kulihat kaki yang semakin surut bengkaknya kini membengkak semula! Patut lah sewaktu berdiri terasa berat semacam. Aku tidak faham. Hari ini seharusnya semua bengkak akan surut dan aku akan dibenarkan pulang..
Aku berbaring di atas katil sambil membelek kakiku dan berfikir di mana silapnya. Aku mengambil tisu basah dan mencuci muka dan terlihat di dadaku ada bintik-bintik merah. Lantas kuperiksa ke seluruh tubuh. Adus! Alahan apa pulak ni? Seluruh tubuh ada bintik-bintik merah kecuali tangan dan paras lutut ke bawah kaki kanan.
Semalam, aku mula terasa miang yang amat sangat di dalam kaki kiri yang membengkak dek kerana bisa landak laut itu. Walau kutahan namun akhirnya aku tewas setelah gatal-gatal itu tidak mahu hilang walau misi telah memberikan pil untuk menghilangkan rasa perit itu. Katanya aku sepatutnya mengantuk. Namun itu tidak langsung terjadi. Aku akhirnya terpaksa menggaru dan menggaru sehingga merah seluruh kaki.
Apabila doktor datang, macam2 persoalan timbul. Semua tidak menyangka bengkak itu akan datang lagi. Doktor lantas menukar antibiotik lain dan memberikan ubat alahan.
Menjelang SELASA, 14 Julai:
Malam hari 13 Julai hingga awal pagi 14 Julai, gatal dan miang di bahagian dalam kaki menjadi-jadi. Ubat yang sama diberikan untuk menghilangkan gatal. Again! Mengantuk tidak, gatal masih menyerang! Sehingga jam 3.30 pagi aku cuba untuk melawan nafsu untuk menggaru. Aku tewas lagi! Namun kali ini, aku gunakan selimut untuk menggaru bahagian kaki yang sedia merah dan gatal. Aku selang seli dengan menyapu air penawar yang dibawa ayah dan emak.
Akhirnya aku tertidur. Mungkin baru nak terlelap, jam 4.3o pagi misi datang lagi memeriksa tekanan darah. Jam 5.30 seperti biasa, masuk antibiotik lagi. Hemm.. Tak rehat juga.. Lepas tu, cleaner masuk, lepas tu breakfast sampai, lepas tu doktor datang, lepas tu nurse masuk, lepas tu dan lepas tu dan lepas tu.. hehe..
Baru sekejap tadi dalam jam 1pm masuk antibiotik lagi.. Kaki masih terasa berat dan miang tapi masih menahan. Bila bangun untuk cuba berlatih berjalan menggunakan tongkat, terasa kaki berat semula kerana darah dan bengkak turun semula kekaki. Bila lepak atas katil dengan kaki di atas bantal, ianya akan susut.
Fuh! Kalau macam ni, bila boleh berjalan dengan selesa? Aku terima takdir ini dengan redha, aku harus menunggu walau sampai bila-bila. Aku mendapat kurniaan terbesar kerana bukan semua orang boleh melewati pengalaman sebegini.. Alhamdulillah.. InsyaAllah akan aku lebih berhati-hati di lain kali dan kiranya ada yang tercedera, aku boleh berkongsi pengalaman bersama!
Doktor yang datang pagi tadi kata, bengkak dan gatal akan datang dan pergi dan ianya mungkin akan berterusan sampai... err...sampai... sampai bila?? Tiada kata pasti!
Adus! Gatal lah pulak rashes ni.. Nak garu jap!! ;)
Hemmmmmmmmmmmmmmmm...................................................................................
Saturday, July 11, 2009
Kesan Serangan Landak Laut < SEA URCHIN >
18SG!
AMARAN OLEH KERAJAAN DIARI LUSUH.
KALAU TAK BERANI JANGAN TENGOK. Hehe!
Tanggal 29 June, Riza menyelam lagi di Pulau Perhentian menemankan Saddiq mengambil lesen Open Water. Sebelah pagi bantu Abg Mie, my 'sifu' diver mengajar a group of 50 students for discovery diving. Petang turun Shark Point.
30hb. tengahari turun D'Lagoon. Selepas 10 minit menyelam, Riza terasa terlalu berat. Rupanya terlebih weight ditambah wet suit baru. Riza landed on the sand. Clear. Waktu nak kayuh naik tiba-tiba kaki kiri kebas terasa seperti dibius. Riza pusing kebelakang, rupanya fin terkena 'sea urchin' yang sedang lepak bawah coral. Memang tak perasan dia sebelum tu.
Riza terus pegang kaki kiri dan kayuh naik ke permukaan dengan bantuan Jobot Diver. Waktu ni kami dah agak jauh dari bot dan ombak agak tinggi. Ceritanya panjang tapi sekarang Riza menaip menggunakan tangan kiri sahaja sebab tangan kanan ada tiub antibiotik. I am still in the hospital.
SO, tengok gambar dulu ya! Nanti bila ok, Riza sambung cerita. ;)
AMARAN OLEH KERAJAAN DIARI LUSUH.
KALAU TAK BERANI JANGAN TENGOK. Hehe!
Tanggal 29 June, Riza menyelam lagi di Pulau Perhentian menemankan Saddiq mengambil lesen Open Water. Sebelah pagi bantu Abg Mie, my 'sifu' diver mengajar a group of 50 students for discovery diving. Petang turun Shark Point.
30hb. tengahari turun D'Lagoon. Selepas 10 minit menyelam, Riza terasa terlalu berat. Rupanya terlebih weight ditambah wet suit baru. Riza landed on the sand. Clear. Waktu nak kayuh naik tiba-tiba kaki kiri kebas terasa seperti dibius. Riza pusing kebelakang, rupanya fin terkena 'sea urchin' yang sedang lepak bawah coral. Memang tak perasan dia sebelum tu.
Riza terus pegang kaki kiri dan kayuh naik ke permukaan dengan bantuan Jobot Diver. Waktu ni kami dah agak jauh dari bot dan ombak agak tinggi. Ceritanya panjang tapi sekarang Riza menaip menggunakan tangan kiri sahaja sebab tangan kanan ada tiub antibiotik. I am still in the hospital.
SO, tengok gambar dulu ya! Nanti bila ok, Riza sambung cerita. ;)
Subscribe to:
Posts (Atom)